Setiap ramadhan, saya sama seperti ribuan orang lainnya, membuat catatan soal apa yang ingin dilakukan dalam ramadhan. Dan sama seperti ribuan lainnya, setiap minggu atau bahkan ada yang hanya berselang hari, catatan itu dikurangi. Selalu saja ada hambatan yang membuat target pencapaian terpaksa dikurangi.
Ramadhan ini inginnya menjadi satu awal yang baru. Salah satunya dengan target pencapaian. Saya bertekad ramadhan kali ini, tidak akan mencoret target dengan alasan tak bisa dilakukan, kecuali kalau memang ada uzur syar'i, alasan yang memang dibenarkan dan memang tak bisa ditawar.
Satu hal yang selama ini saya sadar, terlalu banyak ikut pelatihan motivasi yang (sebagian) hanya menjual mimpi --karena ada sebagian yang memang beneran pelatihan yg bagus -- membuat saya menjadi manusia tidak realistis. Menciptakan target tidak terukur, yang seolah dengan kerja keras semata akan tercapai.
Betul, memang bila Allah mengizinkan semuanya adalah mungkin. Tapi Allah juga mensyaratkan kita manusia untuk menyiapkan landasan untuk apa yang ingin di capai.
Terus terang saya sudah berhenti menempelkan gambar mobil mewah, tempat wisata, dan sebagainya. Alih-alih saya melatih otak saya untuk terbiasa pada satu rutinitas sederhana; Setiap kali merasa lelah, ingatlah istri dan anak-anak, ingatlah keinginan saya untuk membahagiakan mereka, ingatlah pisang goreng. (ada apa dengan pisang goreng? ini akan ditulis lain waktu). Saya jadikan itu sebagai kebiasaan otak saya, sehingga kemudian menjadi 'reflek'. Terbukti efektif.
Tanpa bermaksud merendahkan, saya ingin memulai dengan standar yang realistis. Untuk mencapai sesuatu yang besar, maka harus dimulai dengan membangun dasarnya dulu. Tidak mungkin orang yang tidak suka membaca, tiba-tiba mentargetkan baca 30 buku dalam satu bulan. Atau orang yang tidak pernah mengaji tiba-tiba mentargetkan bisa hafal 30 juz dalam satu bulan. Atau orang yang tidak pernah shalat mentargetkan langsung shalat tepat waktu di masjid dalam sebulan.
Dasarnya dulu yang harus dicapai. Target baca 1 buku dalam sebulan, target ngaji satu halaman perhari, target tidak tinggal shalat lagi.
Pasti akan ada yang mengatakan, pencapaian itu harus dahsyat, besar untuk merubah. Betul untuk sebagian orang, tapi ingat tidak semuanya bisa sedahsyat itu seketika. Pencapaian kecil tapi kontinu, sering kali lebih mampu menggerakkan orang. Kenapa? karena secara bertahap akan terbangun keyakinan saya memang bisa. Keyakinan yang sudah lama terbentuk sejak saya mulai jenuh dengan berbagai 'motivasi besar'.
Mulai terpikir tentang mimpi-mimpi kecil yang bisa ditumpuk jadi satu hal besar, satu persatu tentunya. Dan ternyata saya hanya satu dari banyak orang yang berpikir sama.
"Weekend kemarin saat sedang mengisi acara Loop Kepo di Bandung, saya bertemu dengan Raditya Dika dan dia dengan bersemangat bercerita tentang kesuksesan banyak orang di kickstarter. Salah satunya ya Potato Salad yang fotonya saya pasang diatas.
Kenapa Potato Salad bisa mengumpulkan dana US$ 55.000 (sekitar 600 Juta Rupiah)???
Potato Salad awalnya hanya pledge untuk US$ 10 untuk mebuat potato salad pertamanya. Zack Danger Brown tidak bermimpi besar tapi malah mendapatkan sesuatu yang besar. Setiap kali uang yang terkumpul makin banyak, Zack lalu memperlebar goalsnya. Kalau menembus US$ 100 dia akan bikin 2 potato salad dengan resep yang berbeda. Kalau mencapai US$ 250 dia akan menggunakan mayonaise yang lebih baik kualitasnya. Sampai sekarang sudah US$ 55.000 dana yang terkumpul untuk sebuah proyek membuat Potato Salad.
Every Big Step Start With An Inch, demikian saya tulis di buku Creative Junkies. Selain pengalaman pribadi, juga banyak sekali orang sukses yang memulai sesuatu dengan kecil. Zack menaikkan goal sedikit demi sedikit. Dari 10, 35, 75, 100, 250, 300, 350, 1000, 1200, 3000 and so on.
Sekarang dengan US$ 55.000 Zack bahkan bisa membuat “PotatoStock 2014″ gathering dan seterusnya akan membuat kontribusi yang signifikan untuk membantu mereka yang kelaparan dan tidak punya rumah." Tulis Yoris Sebatian di blognya (lengkapnya bisa di baca di sini)
Hal besar seketika, butuh energi besar. Dan tidak semua orang mampu seperti itu. Jadi, kecil tapi terus berkelanjutan, sepertinya jauh lebih menarik dan mungkin dilakukan.
Salah satu pencapaian yang ingin saya lakukan di bulan ramadhan ini, adalah 30 postingan di bulan ramadhan. 1 postingan perhari. 30 hari nonstop. Ini tantangan buat diri sendiri, tanpa hadiah. Karena ketika saya berhasil melakukannya, menaklukkan tantangan ini, itu adalah hadiahnya.
Saya tidak menetapkan postingan khusus, karena ingin melatih kembali kemampuan untuk melihat hal-hal disekitar, kemampuan yang dulu jadi andalan ketika masih jadi penyiar radio. Kemampuan yang sepertinya memudar setelah lama tidak digunakan.
Jadi teringat kalimat populer dari tayangan Takeshi Castle. Yang entah kenapa mesti diucapkan dengan gaya tersipu-sipu, dan tertawa.
"Wah, saya pikir ini mudah. Tapi ternyata susah juga ya. Tapi akan saya coba lagi. Doakan saya ya."
Post a Comment